Tulisan ini mengkaji tentang makna syifa dalam Al-Qur'an sebagaimana tertuang dalam Q.S. Al-Israa [17]: 82 yang dapat digunakan sebagai sarana pengobatan berbagai penyakit, baik psikis maupun fisik. Dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang terdiri dari dua tahap (sistem linguistik yang juga diartikan sebagai makna denotatif dan sistem mitologi (mitos) sebagai makna konotatif), diperoleh hasil bahwa syifa tidak hanya berorientasi pada psikis saja, tetapi untuk penyembuhan baik psikis (spiritual) maupun fisik. Pesan yang terkandung dalam ayat tersebut adalah dianjurkan untuk melakukan pengobatan dengan menggunakan Al-Qur'an, dengan praktik yang halal dan tidak diperbolehkan melakukan praktik pengobatan yang dapat digolongkan ke dalam syirik seperti menggunakan mantra sihir, perantaraan benda-benda, tempat-tempat ibadah yang keramat, dan hal-hal lain yang bersifat takhayul.
Teori Semiotika Roland Barthes Pdf Downloadl
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi pesan moral dalam film Penyalin Cahaya, pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan metode penelitian observasi dan dokumentasi. Dari pendekatan tersebut akan memberikan fakta dan data, kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan teori semiotika Charles Sanders Peirce karena peneliti lebih memahami makna tanda (Sign), objek (Object), dan Interpretan. Dalam penelitian ini, Sumber data pada penelitian adalah data primer yaitu film Penyalin Cahaya dan data sekunder yaitu internet, artikel dan jurnal. Peneliti memaparkan analisis data dengan visual yang tergambar dalam film Penyalin Cahaya, kemudian hasil dari penelitian ini adalah yang berkaitan dengan pesan moral mengenai hubungan manusia dengan dirinya sendiri maupun hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial. Pesan moral tersebut meliputi perilaku pantang menyerah, sikap berani, tidak asal menyalahkan orang lain, tolong menolong dan kasih sayang.
Taoisme adalah filsafat yang mengimbau kehidupan harmonis antara manusia dengan alam semesta. Taoisme memercayai keberadaan makhluk supernatural, seperti Dewi Bulan Change. Keberadaan dan cerita Change digambarkan dalam film Over the Moon. Film ini akan dianalisis dengan menyoroti keterkaitan antara fantasi dengan spiritualitas, terutama melalui tokoh Fei Fei. Dalam menganalisis permasalahan ini, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yang dipadukan dengan teori sinematografi Joseph M. Boggs dan Dennis W. Petrie, teori semiotika Roland Barthes, dan konsep spiritualitas Agus M. Hardjana. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara fantasi dengan spiritualitas melalui tokoh Fei Fei. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa fantasi dapat berperan sebagai pelarian dari realitas sehari-hari, serta menunjukkan bentuk spiritualitas. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kepercayaan terhadap Tuhan tidak dapat diukur dengan menggunakan akal manusia, karena kepercayaan berada di dalam diri manusia.
Pesta pernikahan etnik Loloda adalah salah satu budaya tradisional bangsa Indonesia yang tetap terpelihara, di bina dan di kembangkan oleh masyarakat Kelurahan Lirang hingga sampai sekarang ini. Upacara pernikahan adat Loloda sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat di Kelurahan Lirang merupakan hasil karya cipta dari nenek moyang kita yang berasal dari Halmahera dan merupakan salah satu tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat kelurahan Lirang serta memiliki makna-makna dan pesan-pesan yang sangat bernilai bagi kehidupan sosial dan masyarakat. pernikahan etnik loloda juga merupakan media komunikasi tradisional yang didalamnya mengandung nilai religius, saling menghargai, saling menghormati dan nilai budaya. Dari sini bisa kita lihat bahwa makna pesan semiotika terlihat dari simbol-simbol seperti mahkota, pakaian adat, salempang, parang dan salawaku, alat musik tradisional, sude, seleo, dan ramuan-ramuan yang digunakan dalam proses pembasuhan kaki. Hal ini menjadi salah satu objek penelitian dalam ilmu komunikasi khususnya dalam kajian semiotika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna pesan semiotika kultural dari pernikahan etnik Loloda di Kelurahan Lirang Kecamatan Lembeh Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif digunakan oleh peneliti untuk mendeskripsikan makna pesan semiotika kultural yang terkandung dalam pernikahan etnik Loloda di Kelurahan Lirang Kecamatan Lembeh Utara. Teori yang digunakan oleh peneliti adalah teori semiotika Roland Barthes tentang makna denotasi dan konotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kebudayaan setiap daerah sangat penting untuk dijaga dan di lestarikan khususnya dalam tradisi pernikahan adat. dengan mengetahui makna dan pesan semiotika kultural serta nilai-nilai yang terkandung dalam pernikahan adat itu guna sebagai upaya konservasi budaya masyarakat di keluarahan Lirang.Kata kunci : makna pesan, semiotika, pernikahan adat, komunikasi
Penelitian tentang makna denotasi dalam film Ajari Aku Islam ini bertujuan untuk membagi informasi dan wawasan serta dapat digunakan sebagai bahan rujukan penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Makna denotasi dalam film ajari aku islam yang memuat sikap-sikap baikdan religi sebagai seorang muslim kepada sesama maupun berbeda agama. Film tersebut bercerita mengenai dua orang yang saling jatuh cinta namun berbeda keyakinan. Film Ajari Aku Islam ini mengajarkan bahwa berbeda agama tidak menjadi batas seseorang untuk berteman. Selain itu, islam adalah agama yang damai. Oleh sebab itu, menjadi seorang muslim haruslah memiliki sifat sebagaimana yang diajarkan dalam islam. Dalam film Ajari Aku Islam terdapat makna denotasi mengenai sikap religi yang berkaitan dengan agama islam. Diperankan oleh dua tokoh utama yaitu Cut Meyriskadan Roger Danuarta. Film yang dikemas dengan baik diwarnai dengan cerita dua orang yang berbeda agama kemudian saling jatuh cinta mendapat respon positif dari kalangan masyarakat luas. Makna denotasi dalam film Ajari Aku Islam menjadikan film tersebut mudah difahami oleh masyarakat.
Penelitian ini mendeskripsikan tentang makna dan fungsi yang terdapat dalam mantra ujub-ujub. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis kualitatif dengan pendekatan semiotika- fungsional. Sumber data penelitian ini ialah dua informan yang berasal dari Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Prosedur pengumpulan data adalah wawancara, perekamanan audio, dan pencatatan. Data penelitian ini berupa hasil pengamatan dan wawancara terhadap informan yang memperlihatkan makna dan fungsi dari mantra. Teori yang digunakan adalah teori semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mantra ini memiliki makna denotasi dan konotasi. Fungsi dari mantra tersebut menunjukkan adanya fungsi sosial, religi, dan budaya. 2ff7e9595c
Comments